Nafar Awal dan Nafar Tsani dalam Haji, Ini Definisi dan Bedanya

nafar awal dan nafar tsani dalam haji

Istilah nafar awal dan nafar tsani seringkali ditemukan dalam ibadah haji. Kedua istilah ini berhubungan dengan salah satu rangkaian ibadah haji, yaitu mabit di Mina. Dalam pelaksanaannya, ibadah haji meliputi berihram, wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, melempar jumrah aqabah, tahalul, mabit di Mina, dan tawaf wada. Pelaksanaan mabit di Mina dilakukan selama hari tasyrik pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Setelah dari Mina, jemaah akan menuju Mekkah untuk melakukan tawaf wada. Ada pun waktu untuk meninggalkan Mina terdapat dua pilihan berbeda yang disebut sebagai nafar awal dan nafar tsani. Pada artikel ini, penjelasan dan perbedaan nafar awal dan nafar tsani akan dikupas lebih lanjut.

Perbedaan Nafar Awal dan Nafar Tsani

Jika memaknainya menurut bahasa, kata nafar memiliki arti rombongan dan kata awal berarti pertama atau pertama kali. Dalam konteks ibadah haji, istilah nafar awal diartikan sebagai rombongan jemaah haji yang meninggalkan Mina lebih awal. Sedangkan kata tsani dalam nafar tsani berarti rombongan jemaah haji yang kedua dalam meninggalkan Mina. Rombongan jemaah haji nafar awal akan meninggalkan Mina lebih awal yakni sebelum senja 12 Dzulhijjah berakhir. Tempat untuk jemaah melakukan niat nafar awal berada di sekitar 50 meter dari tempat jumrah aqabah. Namun, jika jemaah haji yang berniat nafar awal tidak berkesempatan meninggalkan Mina sebelum Magrib, maka harus mengambil nafar tsani. Ada pun rombongan nafar tsani akan menetap di Mina hingga 13 Dzulhijjah dan melakukan jumrah. Dengan begitu, rombongan nafar tsani melaksanakan rangkaian jumroh selama tiga hari penuh hingga hari terakhir tasyrik.

Selain perbedaan waktu, terdapat juga perbedaan jumlah batu krikil yang dilempar saat jumroh bagi jemaah nafar awal dan nafar tsani. Jemaah nafar awal melakukan pelemparan jumroh pada tiga lokasi selama di Mina, yaitu jumrah ula, wustha, dan aqabah. Pada tanggal 10 Dzulhijjah, nafar awal akan melempar 7 butir batu saat jumrah aqabah pertama. Lalu pada tanggal 11 dan 12 Dzulhijjah melempar 21 butir yang dibagi untuk 3 jumrah dan masing-masing dilempari 7 butir pada setiap tanggal. Total batu krikil yang dilempar pada nafar awal adalah 49 butir. Jumlah ini berbeda dengan nafar tsani yang melempar batu krikil saat jumroh dengan total 70 butir. Hal ini karena pada nafar tsani, jemaah melanjutkan melempar jumroh hingga tanggal 13 Dzulhijjah dengan 21 butir krikil.

Hukum Kedua Pilihan

Ada pun keabsahan kedua pilihan nafar awal dan nafar tsani tercantum pada firman Allah SWT dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 203, yaitu:

وَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ فِىٓ أَيَّامٍ مَّعْدُودَٰتٍ ۚ فَمَن تَعَجَّلَ فِى يَوْمَيْنِ فَلَآ إِثْمَ عَلَيْهِ وَمَن تَأَخَّرَ فَلَآ إِثْمَ عَلَيْهِ ۚ لِمَنِ ٱتَّقَىٰ ۗ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّكُمْ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ

Artinya: Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang. Barangsiapa yang ingin cepat berangkat (dari Mina) sesudah dua hari, maka tiada dosa baginya. Dan barangsiapa yang ingin menangguhkan (keberangkatannya dari dua hari itu), maka tidak ada dosa pula baginya, bagi orang yang bertakwa. Dan bertakwalah kepada Allah, dan ketahuilah, bahwa kamu akan dikumpulkan kepada-Nya.

Ini menunjukkan bahwa jemaah haji dapat memilih salah satu pilihan sesuai dengan kondisi mereka. Beberapa ulama juga menyimpulkan bahwa melakukan nafar awal diperbolehkan jika ada kepentingan yang mendesak atau memang sudah tidak mampu lagi untuk melanjutkan hingga tanggal 13 Dzulhijjah. Meskipun kedua pilihan ini berbeda, keduanya tidak memengaruhi keabsahan dan kemabruran haji.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Rekomendasi

Kembangkan Bisnis Umrah Anda bersama Nozoly

Nozoly membantu Anda menjalankan bisnis umrah dan haji Anda dengan penyediaan harga terjangkau di semua kelas dan pelayanan yang profesional.

Follow Us